Korosi adalah degradasi yang dialami oleh logam akibat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya. Korosi dapat terjadi karena proses fisika, kimia maupun biologi. Korosi biologi yang disebabkan aktivitas mikroba dikenal dengan istilah mikrobial korosi. Mikrobial korosi merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan pada pembangunan instalasi pembangkit listrik, industri minyak dan gas, industri kimia, perakitan sarana transportasi, pembangunan sistem water treatment, dan industri kertas pulp. Mikroorganisme yang berperan utama menyebabkan korosi antara lain bakteri pereduksi sulfat, bakteri pengoksidasi sulfur-sulfida, bakteri besi mangan oksida, jamur, alga, dan protozoa. Inhibitor mikrobial korosi yang umumnya digunakan dalam industri ialah natrium hipoklorit, garam kuaterner, imidazoline, amida, campuran amida-imidazolin maupun inhibitor organik. Akan tetapi karena sifat bahaya dari bahan kimia sintesis tersebut, harganya yang mahal, dan tidak ramah lingkungan maka diperlukan alternatif untuk memproteksi serangan korosi mikroba pada logam. Salah satu alternatif inhibitor tersebut adalah ekstrak bahan alam seperti ekstrak daun tembakau, teh, kopi, lidah buaya, dan daun pepaya yang mengandung atom N, O, P, S, serta atom-atom lain yang memiliki pasangan elektron bebas.
KOROSI, 2011, Vol. 20, No. 1: 29-44
(2011)