Description
|
Setiap organisasi perlu menyiapkan kebutuhan dan harapan di masa depan seperti apa meskipun banyak hal-hal di masa depan yang tidak pasti. Antara masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang, foresight berguna untuk mengeksplorasi ketidakpastian itu dan membantu mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. Foresight juga membantu melihat "weak signal" yang kemungkinannya kecil dan kejadian berdampak besar yang kadang diabaikan. Foresight dapat diartikan sebagai suatu proses sistematik, partisipatif yang melibatkan kemampuan melihat masa depan dalam jangka waktu panjang untuk mengidentifikasi area riset strategis dan munculnya teknologi baru untuk menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Dalam penyusunan foresight organisasi, seberapa besar sumber daya yang akan dialokasikan sangat tergantung kepada beberapa faktor sebagai berikut: • Apa tujuan dari melakukan foresight • Siapa yang akan menindaklanjuti/mengimplementasikan hasil foresight • Apa yang ingin dilihat • Siapa yang akan berpartisipasi dalam foresight • Metode apa yang digunakan What is the future of Marine Science in P2O? Itulah pertanyaan penting yang akan dijawab dalam proyek penelitian ini. Pada tahun 2017, Pusat Penelitian Oseanografi bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkembangan Iptek menyusun kegiatan Foresight di bidang riset marine science yang selanjutnya disebut sebagai Corporate Foresight. Sebagai sebuah lembaga riset kelautan yang berdiri dan telah tumbuh selama lebih dari satu abad, Pusat Penelitian Oseanografi (P2O-LIPI) membutuhkan rencana strategis nasional di bidang kelautan Indonesia dalam jangka panjang. Rencana strategis ini tidak hanya berorientasi kepada kebutuhan pemangku kepentingan di tingkat lokal, melainkan perlu bersinergi dengan arah yang sepadan dengan beberapa hal, di antaranya riset global dan regional, kebutuhan penyelesaian permasalahan nasional dan kepemilikan orisinalitas yang kontekstual dengan kebutuhan P2O. Kenapa Foresight? Menurut Foresight International (2006), Foresight merupakan "a university human capacity which allows people to think ahead and consider, model, create and respond to future eventualities”. Pendekatan ini bagaimanapun juga merupakan proses berpikir yang "unconscious” meskipun semua pihak berpikir tentang masa depan, tetapi kita tidak menyadari bahwa kita telah terlibat dalam proses foresight itu sendiri. Dalam konteks organisasi, foresight tidak harus bersifat universal. Proses keseluruhannya harus ditempatkan pada konteks yang tepat, dan didukung oleh metodologi yang spesifik dalam rangka membangun kapasitas organisasi untuk foresight. Foresight telah banyak digunakan oleh negara-negara maju dalam mendukung strategic plan dari area riset di masa depan. Sebagai contoh foresight yang dilakukan Jepang secara kontinu sejak tahun 1960 telah mengeluarkan daftar area riset prioritas dan daftar teknologi kunci yang penting. Republik Rakyat Cina (RRC) dan Korea juga menentukan daftar teknologi penting berdasarkan Delphi-Based Foresight yang dilakukan secara berkala. Jerman juga melakukan technology foresight dalam melakukan analisis terhadap potensi dan permintaan terhadap riset dan teknologi. Foresight P2O LIPI dirancang dengan mengombinasikan beberapa pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam serangkaian proses yang bersifat sistematis, participatory, melibatkan future intellegence gathering dalam dimensi pembentukan proses visi yang bersifat jangka medium-panjang untuk membentuk strategi, keputusan dan implementasi di masa yang akan datang. Harper (2016) mendefinisikan foresight sebagai salah satu pendekatan kolektif dalam mengeksplorasi, mengantisipasi dan membentuk masa depan. Oleh karena itu, Foresight P2O LIPI 2020 2035 disusun dengan melibatkan banyak aktor, termasuk stakeholder terkait untuk memberikan gambaran serta strategi yang tepat. Selain itu, foresight juga mengedepankan kombinasi aktivitas seperti panel, scenario workshop, brain-storming, consensus building, horizon scanning dan trend analysis (Harper, 2016). (2017)
|