Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi jalur hijau jalan Tol Jagorawi sebagai penyangga dan pendukung keamanan pengguna pada tiga fungsi utama, yaitu pereduksi polusi udara, peredam kebisingan, dan pembatas ruang. Studi lapangan dilaksanakan melalui tiga segmen pengamatan. Metode komparatif digunakan untuk mengukur kesesuaian dan ketepatan tanaman pada jalur hijau jalan Tol Jagorawi berdasarkan peraturan dan prinsip ilmu arsitektur lanskap. Hasil studi mengindikasikan bahwa pemilihan tanaman, struktur, pola, dan konfigurasinya tidak sesuai dan tidak tepat untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut. Jalur hijau jalan pada seluruh segmen mencapai tingkatan sedang: 44,26% (I); 47,54%-50,32% (II); 49,35%-50,74% (III) untuk pereduksi polusi udara, tingkatan buruk hingga baik: 32,67%-41,67% (I); 30,0% (II); 59,33%-69,67% (III) untuk peredam kebisingan, tingkatan sedang hingga baik: 56,00%-57,33% (I); 57,69%-58,85% (II); 62,83%-69,67% (III) untuk fungsi pembatas ruang, dan tingkatan sedang hingga baik: 56,00%-58,17% (I); 57,50%- 58,46% (II); 59,42% (III) untuk fungsi estetika. Studi ini merekomendasikan bahwa perencanaan jalur hijau jalan yang baik memerlukan pemilihan tanaman yang tepat berdasarkan struktur, performa, pola penanaman, dan konfigurasinya untuk mencapai keefektifan peran jalur hijau jalan sebagai penyangga lingkungan dan mendukung keamanan pada Tol Jagorawi.
Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 17, No. 2. Hal. 124-133
(2010)