Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah termasuk kedalam rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan sebagian Serayu Selatan. Formasi batuannya berupa Batuan Terbreksikan, Batuan Intrusi Tak Teruraikan, Batu Gamping Terumbu, Fm. Totogan, Anggota Tuf Fm. Waturanda, Fm. Waturanda, Fm.Penosogan, Fm. Halang, Fm. Peniron, Fm. Damar, Anggota Lempung Fm. Ligung dan Anggota Breksi Fm. Ligung. Penelitian yang dilakukan di daerah ini mencakup penelitian lapangan disertai analisa petrografi, sifat fisik batuan, kimia batuan dan XRD. Potensi bahan tambang yang terdapat di daerah ini berupa batuan dan indikasi mineralisasi logam. Kelompok batuan antara lain berupa diorit, fragmen breksi, batu mulia dan tanah urug. Diorit dengan nilai kuat tekan sebesar 49,493 – 52,760 MPa dan fragmen andesit dengan nilai kuat tekan 46,475 – 115,193 MPa, memenuhi syarat untuk pondasi bangunan ringan – sedang, tonggak, batu tepi jalan, dan batu tempel/hias. Tanah urug dijumpai meluas sebagai hasil pelapukan breksi vulkanik. Batu mulia merupakan fragmen batuan pada hulu S. Luk Ulo. Indikasi mineralisasi logam ditemukan pada Batuan Intrusi Tak Teruraikan dan Fm.Peniron, ditandai dengan adanya urat – urat kuarsa berarah N 57º E/49º - N 175º E/52º. Hasil analisis kimia batuan di kedua formasi tersebut menunjukkan adanya kandungan Au = 1,022 ppm, Cu = 67,9643 ppm, Pb = 7,8306 ppm, Zn = 30,975 ppm.
Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi 2015. Hal. 107-116
ISBN 978-979-8636-30-1
(2015)