Sebanyak 14 isolat PGPR telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari bintil akar serta tanah rizosfir kedelai asal Cibinong (CSC) dan legum asal Gunung Susu, Wamena, Papua (tanah marginal). Isolat yang sudah teridentifikasi dimanfaatkan sebagai POH (pupuk organik hayati) untuk meningkatkan produksi tanaman. POH AZOFOR1 (Bradyrhizobium japonicum, Rhizobium sp.1, Rhizobium sp.2, Rhizobium sp.3 diisolasi dari bintil akar kedelai + Azotobacter dan Azospirillum), AZOFOR2 (Rhizobium leguminosarum, Burkholderia cepacea, B. cenospacea, B. anthiana diisolasi dari rizosfir tanaman kedelai + Azotobacter dan Azospirillum), dan AZOFOS (Bacillus cereus, B. thuringiensis, B. megaterium, B. pantothenticus diisolasi dari Gn Susu + Azotobacter dan Azospirillum) diuji efektivitasnya pada tanaman kedelai. Dilakukan pada lahan bekas tanaman bambu di Cibinong Science Center dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 5 ulangan serta 8 perlakuan, yaitu: Tanpa Pupuk, Pupuk Kompos, Pupuk Kimia, POH AZOFOR1, POH AZOFOR2, POH AZOFOS, dan POH MIX. Hasil analisa tanah setelah tanam menunjukan, bahwa populasi bakteri, P tersedia, PMEase, dan pH meningkat dari 1,00 x 105 CFU/g tanah; 0,65 g/L; 0,001 ug/pnitrofenol/g/jam dan 5,80 menjadi 107; 0,91/0,95 g/L; 0,019/0,024/0,39 ug/pnitrofenol/g/jam, dan 7.1 setelah dipupuk oleh POH Mix, POH Azofor1, dan POH azofor2. Efektivitas ke tiga pupuk tersebut berpengaruh pada berat polong, berat biji, berat kulit, berat tanaman per petak dan per sepuluh pohon serta jumlah bintil dan jumlah polong per sepuluh pohon, yaitu 3040;2130;1530 g; 1840; 1330; 860 g; 1200; 800; 670 g; 7,7; 5,8; 4,1 Kg per petak dan 229,40; 227,42; 183,04 g; 130,5; 126,4; 116,37 g; 480; 440; 400 g per sepuluh pohon serta 129; 119; 112 butir; 512; 483; 460 buah per sepuluh pohon. Efektivitas PGPR yang terkandung dalam POH Mix (14 isolat) berpengaruh positif pada kesuburan tanah (populasi bakteri biofertilizer meningkat) serta pertumbuhan dan produksi kedelai.
Pros. Sem. Nas. Masy. Biodiv. Indon., Vol. 1, No. 1. Hal. 59-65
ISSN 2407-8050
(2015)