Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu DAS yang sering banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan pada musim hujan yang menyebabkan sungai tidak dapat menampung aliran permukaan sehingga terjadi banjir disekitar daerah tersebut. Curah hujan yang tinggi tidak hanya mengakibatkan banjir di beberapa daerah hulu DAS, tetapi juga mengancam daerah hilir di Jawa Timur terutama Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan Gresik. Data pengindraan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat mendeteksi perkiraan daerah rawan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daerah rawan banjir di DAS Bengawan Solo menggunakan data penginderaan jauh. Metodologi yang digunakan adalah penggabungan informasi dari (1) kombinasi band 4 dan band 7 dari Landsat TM dimana nilai pixel banjir adalah < 78; (2) deteksi akumulasi aliran menggunakan data SRTM; dan (3) tinggi lokasi 0-50 m yang difokuskan pada deteksi areal banjir di sungai utama. Hasil penelitian menunjukkan daerah rawan banjir DAS Bengawan Solo meliputi Kabupaten Sragen (Kecamatan Masaran, Plupuh, Gesi, dan Sidoharjo), Kabupaten Ngawi (Kecamatan Widodaren, Kedungalar, Pitu), Kabupaten Tuban (Kecamatan Rengel, Plumpang, Widang), Kabupaten Bojonegoro (Kecamatan Padangan, Malo, Kalitidu, Trucuk, Bojonegoro, Dander, Kanor, Baureno, dan Sumberejo), Kabupaten Lamongan (Kecamatan Laren, Solokuro, Karanggeneng, Kali-tengah), dan Kabupaten Gresik (Kecamatan Hamlet dan Bungah).
Jurnal Tanah dan Iklim. Kementerian Pertanian. ISSN 1410-7244, Nomor 33, Juli 2011, Hal. 23-32. Terakreditasi LIPI No.816/D/2009
(2011)