Tembaga banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai material dasar dalam peralatan listrik, unsur paduan dalam logam untuk perhiasan, dan untuk keperluan lainnya. Tembaga tersebar di kerak bumi dengan konsentrasi yang kecil baik di batuan beku maupun batuan sedimen. Endapan tembaga memiliki genesa yang berbeda-beda, diantaranya adalah genesa yang berhubungan dengan kegiatan magmatis, struktur, ataupun batuan sedimen. Mineral pembawa tembaga beragam jenisnya mulai dari mineral native, sulfida, arsenides, oksida, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati lithologi dan komposisi unsur serta mineral dalam batuan yang mengandung tembaga. Lokasi penelitian terletak di daerah Desa Limusgede, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian tersusun dari batuan vulkanik dan batuan sedimen. Metode penelitian yang digunakan merupakan pengumpulan data sekunder, pengamatan litologi, analisa kimia, dan mineragrafi di laboratorium. Pengamatan litologi dilakukan di lapangan untuk mengetahui karakteristik litologinya, sedangkan analisa kimia dan mineragrafi dilakukan di laboratorium dengan sampel yang diambil dari lapangan. Pengambilan sampel dilapangan dilakukan dengan cara grab sampling, yaitu mengambil bongkah batuan hasil penambangan masyarakat di lokasi penambangan. Hasil analisa menunjukan bahwa kadar tembaga di dalam batuan sangat tinggi, mencapai 18,49 persen, diikutin oleh mineral lainnya yaitu Zn 26,35 ppm, Pb 19,2 ppm, Ag 12,5 ppm, serta Au 0,031 ppm. Mineral bijih yang terdapat di dalam batuan kebanyakan berupa kalkopirit, dengan sejumlah kecil pirit dan sphalerit.
Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015. Bandung, 23-24 November 2015. Hlm: IV-19 s.d 24
ISBN: 978- 979-8636-30-1
(2015)