Description
|
Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi masyarakat Sasak di Lombok Tengah bagian selatan. Tradisi ini berarti berburu cacing di pantai Seger, daerah Kuta, Lombok Tengah. Saat ini di daerah ini dibangun sirkuit Mandalika, yang namanya diambil dari kisah putri Mandalika. Dikisahkan, Putri Mandalika rela mengorbankan dirinya dengan terjun ke laut untuk menjaga agar tidak terjadi pertumpahan darah diantara kerajaan-kerajaan sekitar yang menginginkan dirinya untuk dipersunting. Diiceritakan bahwa setelah Putri Mandalika terjuan ke laut, tak berapa lama kemudian terjadi hujan dan badai. Setelah reda kemudian muncul cacing laut (nyale) yang cukup banyak di tempat itu. Masyarakat setempat mempercayai bahwa kemunculan cacing itu merupakan penjelmaan dari Putri Mandalika sehingga masyarakat berebut untuk mendapatkan cacing laut itu. Tradisi ini berlangsung setiap tahun sekitar bulan Pebruari - Maret. Kemunculan cacing laut itu hanya beberapa saat menjelang terbit matahari dan setelah itu hilang dan akan muncul lagi tahun depan. Bagi masyarakat setempat tradisi ini sangat dinanti karena dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial budaya yang luar biasa. Nyale yang diiperoleh diyakini dapat memberikan kesuburan pertanian, dapat menyehatkan, dan manfaat lainnya. Tradisi ini telah ditetapkan sebagai event nasional oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat dan dilaksanakan secara meriah bahkan sampai berhari-hari. Tradisi ini tentu memberikan dampak ekonomi yang cukup baik kepada masyarakat melalui event pariwisata yang menghadirkan wisatawan lokal dan internasional. (2023-10-27)
Tradisi Bau Nyale perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Nusa Tenggara Barat. (2023-10-27)
|