Description
|
Sumber utama energi di Indonesia masih bertumpu kepada bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, padahal banyak sumber alternatif lain, seperti biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan. Biomassa dari limbah pertanian dan kehutanan belum banyak dimanfaatkan, padahal biomassa ini umumnya berupa bahan berlignoselulosa yang dapat dikonversi menjadi etanol. Beberapa keunggulan penggunaan etanol sebagai bahan bakar adalah mempunyai kandungan oksigen yang tinggi (35%) sehingga sangat bersih jika dibakar; ramah lingkungan karena emisi gas karbon mono-oksida lebih rendah sehingga tidak berkontribusi pada akumulasi karbon dioksida di atmosfer; bersifat terbarukan. Industri etanol yang ada di Indonesia saat ini menggunakan bahan baku ubi kayu, jagung, dan molasses (tetes), padahal bahan-bahan ini masih banyak diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan atau industri pangan. Biomassa dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah padat dari industri crude palm oil (CPO) yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk samping sawit yang mempunyai nilai tambah. TKKS merupakan salah satu bahan lignoselulosa yang potensial dijadikan bahan baku bioetanol. Hal ini disebabkan TKKS sepanjang tahun cukup tersedia di Indonesia, terutama di area pabrik kelapa sawit. Biomassa lignoselulosa tersedia cukup melimpah, dan biasanya merupakan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi TKKS untuk pembuatan bioetanol melalui sakarifikasi dan fermentasi secara serentak (SSF). Metode penelitian meliputi perlakuan (pretreatment) pada substrat TTKS yang berukuran lebih kurang 30 mesh dengan H2SO4 dan NaOH berkonsentrasi 2, 4, dan 6% dipanaskan pada suhu 121°C selama 60 dan 90 menit, dan pretreatment dengan proses kraft pulping menggunakan NaOH 22% dan waktu pemanasan 3 jam. Proses SSF dilakukan dengan menggunakan enzim selulose dan kapang Sacharomyces cerevisiae pada suhu 37ºC, tekanan atmosfer, pH 5, kecepatan 100 rpm selama 72 jam. TKKS yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Kertajaya, Pandeglang. Penelitian dilakukan selama tiga tahun (2008-2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan NaOH 6% pada autoclave suhu 121°C selama 60 menit, degradasi lignin mencapai 53,16%. Pemakaian enzim yang terbaik pada hidrolisa enzimatik adalah 40 FPU/g substrat, dengan hasil sakarifikasi mencapai lebih besar dari 70% dari total karbohidrat (holoselulosa) diperoleh pada TKKS dengan pretreatment 4%, dengan waktu sakarifikasi 48 jam. Hasil SSF menunjukkan kondisi optimum selama 24 jam dengan substrat TKKS pretreated NaOH 6% dihasilkan broth etanol konsentrasi 21,83 g/L dengan nilai yield 85,51%. Adapun dengan substrat pulping TKKS dapat menghasilkan broth etanol konsentrasi lebih dari 6%. Mengingat melimpahnya TKKS di Indonesia, dan melihat hasil penelitian yang dicapai, disarankan untuk melanjutkan penelitian pemanfaatan TKKS ini sampai skala industri agar dapat memberikan alternatif solusi dalam penanganan limbah pabrik kelapa sawit dan juga memberikan nilai tambah terhadap TKKS. (MAB) (2010)
|