Penelitian pengembangan bahan baku obat bertujuan untuk mengembangkan bahan baku obat berpotensi yang berasal dan bahan alam Indonesia sehingga dapat mengurangi volume impor menuju kemandirian pengadaan bahan baku obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) mendesain strategi sintesis untuk mengembangkan antiinflamasi dan analognya; 2) mencari kondisi optimum untuk sintesis reaksi turunan senyawa turunan metil sinamat dan analognya (hidrolisis, brominasi, amidasi, alkilasi, kapling); 3) sintesis, pemurnian, dan validasi senyawa antiinflamasi dan analognya; 4) penentuan struktur hasil sintesis dengan UV, IR, LCMS dan NMR; 5) uji bioktivasi antiinflamasi dan sifat toksiknya. Metil sinamat telah berhasil diisolasi dari lengkuas dengan rendemen dan kemurnian cukup tinggi. Isolasi metil sinamat dilakukan dengan menggunakan destilasi, ekstraksi, filtrasi dan pengeringan. Pembuatan dan pengembangan bahan baku obat berbasis bahan alam dilakukan dengan mensintesis senyawa metil sinamat menjadi senyawa turunannya yang memiliki bioaktivitas. Bioaktivitas senyawa turunan metil sinamat yang diharapkan adalah mempunyai potensi sebagai antiinflamasi. Untuk mendapatkan senyawa yang memiliki aktivitas tersebut diatas perlu dipelajari hubungan kuantitatif struktur-aktivitas hubungan (QSAR) yang merupakan proses dimana struktur kimia secara kuantitatif berkorelasi dengan aktivitas biologis/reaktivitas kimia. Metode kimia yang digunakan dalam mensintesis senyawa turunan kimia metil sinamat disesuaikan dengan target bioaktivitas yang dimiliki. Untuk senyawa turunan metil sinamat yang memiliki bioaktivitas sebagai antiinflamasi digunakan metode yang meliputi hidrolisis, hidrogenasi, brominasi, amidasi, dan Friedel Craft reaksi. Senyawa yang telah dihasilkan dari proses sintesis turunan di atas, antara lain asam sinamat, metil bromo phemil propanoat, metil 3-phenil ropanoat, asam 3-phenil propanoat, 3-(4-benzoylphenyl) propanoic acid. Hasil sintesis turunan metil sinamat mempunyai rendemen sebesar 77,50% untuk asam sinamat, 85,5% untuk asam 3-phenil propionat, 89% untuk metil3-phenil propionat, 90% untuk metil bromo phenil propanoat, dan 60% untuk senyawa 3-(4-benzoylphenyl) propanoic acid. Berdasarkan hasil penapisan virtual sepuluh senyawa turunan metil sinamat ini diperoleh 3 senyawa turunan metil sinamat yang diprediksi aktif sebagai inhibitor COX-2 karena memiliki nilai ChemPLP lebih baik dari senyawa referensi ZINC03814717, dan senyawa asam 3-(4-benzoylphenyl) propionat memiliki nilai ChemPLP yang lebih baik sehingga berpeluang sebagai inhibitor COX-2. Senyawa asam 3-phenil propionat positif dapat mengurangi pembengkakan pada tapak kaki dibandingkan dengan senyawa asam sinamat. Penelitian pengembangan bahan baku obat dengan menggunakan metil sinamat sebagai bahan baku sintesis masih memiliki banyak peluang untuk dieksplorasi sesuai target bioaktivitas bahan obat yang diperlukan. Efisiensi proses dan ketersediaan zat kimia sangat menentukan dalam penelitian dan pengembangan bahan baku obat ini. (2012)