Indonesia memilik potensi sumberdaya mineral mangan dalam jumlah cukup besar namun tersebar di seluruh pelosok Indonesia dalam bentuk cadangan yang kecil dan beragam kualitas. Sehingga bijih mangan di Indonesia tidak ekonomis jika digunakan untuk keperluan industri baja yang memerlukan pasokan bijih mangan dalam jumlah besar. Oleh karena itu pemanfaatan bijih mangan yang tepat adalah sebagai bahan baku batere lithium yang memerlukan sedikit bijih mangan sebagai bahan aktif batere yang dicampur dengan bahan utama yaitu lithium. Pada penelitian ini akan dilakukan kegiatan penelitian pengolahan bijih mangan untuk bahan baku batere sekunder lithium. Bijih mangan dari Trenggalek berpotensi untuk diolah menjadi MnO2 untuk bahan baku batere lithium manganese. Dari hasil analisa XRD terlihat bahwa bijih mangan dari trenggalek tidak hanya berisi mineral pyrolusite saja tetapi berisi mineral yang lain seperti silika / Quartz , hematite, calk dan mineral lainnya. Dari hasil analisis butiran dengan SEM terlihat bahwa bijih mangan terbaik dari Kabupaten Trenggalek memiliki struktur kristal heksagonal, hal ini sesuai dengan ciri dari mineral pyrolusite yang berbentuk heksaginal. Pada bahan baku mangan dioksida untuk bahan baku batere lithium. Sementara dari hasil analisa terlihat bahwa bijih mangan yang terbaik berasal dari Desa Jajar dengan kadar MnO2 sebesar 64 persen. Bijih dari jajar memiliki kadar silika yang cukup tinggi juga kadar kalsium.
Prosiding Sintesa 2014
(2014)