Description
|
Penelitian ini dilaksanakan tahun 2009-2011 dengan tujuan (2009), 1) melatih dan memproduksi benih rajungan/ kepiting di hatchery in door dan pemantauan kondisi lingkungannya; 2)mengukur laju pertumbuhan benih rajungan di lingkungan terbatas (jaring kantong mendasar).Tujuan tahun 2010, 1) melatih dan memproduksi benih rajungan/kepiting di hatchery in door dan memantau kualitas produknya; 2) melakukan percobaan pembesaran benih kepiting di perairan mangrove dan tambak serta memantau kondisi lingkungannya. Tujuan tahun 2011, yaitu penerapan budidaya rajungan/kepiting secara polikultur dengan ikan herbivora, dengan menggunakan benih dari alam atau dari hatchery yang tersedia. Kegiatan pendampingan dan penerapan budi daya rajungan dan kepiting di Bangka Belitung dalam periode tahun 2009-2011 telah melakukan seluruh tahapan budi daya yang berkaitan dengan pembenihan maupun pembesaran rajungan atau kepiting. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Belitung pada tahun 2009-2010, kemudian di Bangka tahun 2011 sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Kegiatan pada tahun 2009-2010 dilakukan di Belitung untuk membenahi hatchery skala rumahtangga di Jl. Air Saga, Tanjung Pandan Belitung, sehingga dapat berhasil melakukan pembenihan ikan kerapu kembali. Kegiatan tahun 2011 dilaksanakan di hatchery in door BB1, Sungailiat, Bangka, mulai dari membangun mini hatchery, prosesing air laut dan mendaur ulang limbah air laut untuk kegiatan pembenihan rajungan, penyediaan pakan hidup maupun pakan buatan. Kegagalan-kegagalan dalam tahap pembenihan rajungan dapat ditanggulangi secara bertahap dan akhirnya berhasil melakukan produksi massal benih rajungan (skala akuarium volume 100 l) dalam bulan Juni dan November 2011. Tetapi kegagalan pembenihan kepiting belum dapat ditanggulangi baik di HSRT-air saga maupun di hatcheryBBI. Karena induk kepiting memijah bersifat musiman, sehingga tidak dapat dilakukan percobaan pembenihan kepiting sepanjang tahun. Penggemukan kepiting di keramba nila merah di perairan Desa Terong berhasil dilakukan. Pemeliharaan selama 50 hari menunjukkan ke1ulushidupan 86,36% dengan penambahan bobot total 705g (12,46%/50 hari). Jadi penggemukan kepiting yang hanya melewati satu kali molting beruntung bobot total 705g (12,46%; dengan kenaikan harga jual sekitar 10%-20%). Pemasaran nila merah belum umum di Belitung. Saat ini DKP Belitung Timur (Beltim) juga mengembangkan nila merah air tawar. Pembesaran rajungan secara polikultur dengan ikan nila merah di dalam jatongsar yang dipasang di perairan kolong air asin Pantai Rebo, Bangka telah berhasil. Hasil panen setelah dikonversikan dengan modal dan pakan menunjukkan layak usaha. Kegiatan ini akan diteruskan oleh para petani ikan yang telah dilaksanakan uji coba dan mendapat hibah jatongsar tersebut. Benih rajungan mudah diperoleh di Pantai Rebo, benih nila air asin dipasok oleh BBI Sungailiat. Pemasaran kedua komoditas tersebut sangat mudah di Bangka. Untuk menanggulangi penurunan populasi rajungan di perairan Bangka saat ini belum tersedia hatchery yang memadai. Pembangunan hatchery khusus untuk pembenihan rajungan dengan tujuan restocking di perairan Teluk Klabat misalnya, memerlukan dana yang tidak sedikit. Alternatif modal kecil untuk pelestarian rajungan adalah menggalakkan polikultur rajungan dengan ikan nila merah di jatongsar, seperti tersebut di atas. Bila rajungan dipanen setelah memijah dan menetaskan telur-telurnya, dimana larvanya menyebar ke perairan sekitar maka pemulihan populasi rajungan akan terjadi secara alami. (2011)
|