Description
|
Dalail Khairat merupakan salah satu seni tutur yang terdapat di Aceh. Bentuknya berupa pembacaan doa yang dilanjutkan dengan lantunan syair-syair dalam bahasa Aceh. Seni tutur Dalail Khairat sudah ada sejak pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Di masa itu, pembacaan Dalail Khairat bertujuan untuk syiar agama Islam. Pembacaannya dilakukan secara rutin pada malam jumat di meunasah (mushala). Untuk masa-masa sekarang, dalail khairat tidak hanya dilakukan di meunasah-meunasah, tetapi juga dilakukan di rumah-rumah oleh masyarakat umum dalam acara-acara tertentu seperti khitanan, pesta pernikahan, dan lain sebagainya. Pembacaan Dalail Khairat dilakukan oleh seorang syek dan beberapa anggota kelompok yang terdiri atas laki-laki dewasa dan anak-anak. Anggota kelompok ini duduk bersila membentuk lingkaran mengelilingi penutur, masing-masing memegang buku Dalail Khairat. Sementara itu, penonton duduk agak berjarak di belakang mengelilingi anggota kelompok. Syek melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran kemudian diiringi oleh anggota lainnya dengan alunan irama turun naik. Biasanya penduduk sekitar yang mendengar akan segera datang dan bergabung ke lokasi pembacaan Dalail Khairat itu. Suasana saat dilantunkannya syair-syair Dalail Khairat akan terlihat mistis dan khusyuk. Penonton, baik yang dewasa atau anak-anak hanya menyimak dalam hati. (2023-11-20)
|