Description
|
Mamanda merupakan salah satu teater tradisional masyarakat Kalimantan Selatan. Pertunjukan Mamanda biasanya di gelar pada acara besar, seperti pernikahan, sunatan, dan acara-acara pemerintahan. Tema cerita biasanya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi penanggap tersebut. Pertunjukan Mamanda ini biasanya dimainkan untuk menghibur yang biasanya disisipi kritikan dan nasehat yang disampaikan secara humoris. Pertunjukan Mamanda lebih memperlihatkan sisi karakter pada setiap lakon yang dipentaskan. Jumlah pemainnya cukup banyak, ada yang berperan sebagai tokoh utama ada pula hanya sebagai tokoh pembantu. Tokoh utama antara lain, Sultan, Mangkubumi, Wazir, Perdana Menteri, Panglima Perang, Khadam (badut) , Harapan 1 dan Harapan 2, serta Sandut (putri). Pertunjukan Mamanda dilakukan di panggung terbuka. Pertunjukan Mamanda merupakan gabungan dari pertunjukan musik, pantun, syair, dan hikayat yang dilagukan serta didalogkan. Pertunjukan biasanya dibuka dengan memukul gong atau bunyi-bunyian yang berfungsi sebagai pemberitahuan kepada penonton bahwa pertunjukan akan segera dimulai. Tema cerita Mamanda biasanya seputar kisah-kisah kerajaan atau negara, seperti cerita yang disarikan dari cerita hikayat 1001 malam atau cerita-cerita lainnya. Pertunjukan Mamanda berfungsi juga sebagai media kritik sosial karena pemain-pemain Mamanda sering melontarkan kritik atau sindiran mengenai persoalan-persoalan kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai media nasehat. (2023-11-20)
|