Keberhasilan dan kontinuitas produksi sebuah pembenihan udang galah sangat tergantung dari ketersediaan induk matang telur di pembenihan sepanjang tahun. Ketergantungan terhadap induk bertelur dari alam seringkali mengganggu rencana dan pengelolaan kerja di pembenihan karena ketersediaan di alam sangat tergantung pada banyak faktor terutama musim pemijahan. Pengangkutan stok induk dari alam ke lokasi pembenihan juga tidak hanya meningkatkan biaya produksi tapi juga menyebabkan stress pada udang dan rendahnya tingkat penetasannya. Dari sudut pandang ini sebuah kajian terhadap penyediaan induk matang telur di kolam-kolam budidaya dilakukan dengan harapan penyediaan induk udang matang telur untuk pembenihan yang jauh dari perairan alami udang galah dapat terwujud tanpa henti. Dengan sebuah prototip kolam perkawinan udang galah terkontrol tanpa penggantian air selama pemeliharaan dengan mempertimbangkan disain kolam, kecepatan arus, penyediaan shelter tempat singgah udang, pengkayaan sedimen yang berkelanjutan serta pemberian pakan tambahan yang teratur telah dapat memproduksi induk udang galah masak telur dengan berkelanjutan. Perbandingan induk jantan dan betina sampai 1 : 5 masih memungkinkan udang galah betina memproduksi telur yang dibuahi sampai 53,7 Pemanenan/seleksi induk sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali sehingga perolehan induk masak telur lebih efektif.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi. Hal. 276-283
(2006)