Description
|
Suaka Margasatwa (SM) Lambusango terletak di Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas ± 28.510 ha. Berdampingan dengan kawasan Lambusango terdapat Cagar Alam (CA) Kakenauwe yang luasnya ± 810 ha. Inventarisasi dan eksplorasi anggrek telah dilakukan untuk menghimpun data tentang keanekaragaman anggrek di kawasan SM Lambusango dan CA Kakehauwe. Paling sedikit ditemukan 42 jenis anggrek, yang termasuk dalam 26 genera yang tumbuh di kawasan tersebut. Anggrek tersebut terdiri dari 29 jenis epifit, 12 jenis terrestrial dan 1 jenis litofit. Jenis-jenis anggrek tersebut dijumpai tumbuh pada ketinggian lokasi dari 5 -420 m dpl. Jenis anggrek epifit yang dominan tumbuh di kawasan ini antara lain Pomatocalpa spicata, Aerides inflexum, Dendrobium crumenatum dan Grosourdya sp. Sedangkan untuk jenis anggrek terrestrial yang umum dijumpai adalah Nervilia punctata, N. aragoana dan Tropidia angulosa. Berbagai jenis anggrek menarik yang dapat dijumpai tumbuh di hutan tersebut meskipun populasinya tidak melimpah adalah Grammatophyllum speciosum, G. scriptum, Phalaenopsis amboinensis, Vanda sp., Dendrobium p-seudoconanthum dan Phalaenopsis modesta. Inang yang paling banyak ditempeli anggrek adalah Pterocarpus indicus, Syzygium sp., Kopsia sp. dan Aglaia elliptica. Hubungan asosiasi antara anggrek epifit dan inangnya dibahas dalam makalah ini.
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2010 "Perspektif Biologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Hayati". 2010. Hal. 779-789
(2010)
|