Description
|
Tanaman jambu mete menghasilkan komoditas eksporyang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan relatifstabil dibanding komoditas ekspor Indonesia lainnya.Selain gelondong dan kacang mete tanaman tersebutmenghasilkan pula minyak laka dan produk lain yangdiolah dari buah semu. Arealnya bertambah terus tiaptahun, sehingga akhir 2006 mencapai 595.111 ha.Organisme pengganggu tumbuhan terutama hama merupakan salah satu penyebab kematian danmengakibatkan produktivitas serta mutu menjadirendah. Pada beberapa daerah sentra produksiHelopeltis merupakan hama yang luas serangannyapaling tinggi diikuti oleh S. indecora dan hama lainnya. Beberapa permasalahan telah ditemukan yangmenyebabkan hama Helopeltis spp seringkali munculatau Sanurus menjadi hama baru, diantaranya a).percabangan tanaman yang semakin banyak sehinggatumpang tindih dan mengakibatkan perubahan iklimmikro, b). Helopeltis spp dan S. indecora mempunyairentang tanaman inang yang sangat lebar danberlimpah di lapangan, c). penggunaan insektisidakimia yangberlebihan, d). kurangnya pengetahuanpetani mengenai tanaman sela, e). adanya interaksiantara Helopeltis spp, S. indecora dan Delichoderus sp.Upaya pengendalian sebelum tahun 2001 sebagianbesar masih menggunakan bahan kimia,namunperbaikan-perbaikan teknologi telah dilakukan setiaptahun. Strategi pengendalian yang digunakan adalaha). pemanfaatan dan perekayasaan lingkungan pertanaman jambu mete, b). pengkajian skala luas dibeberapa agroekologi sekaligus melanjutkanpembinaan pemandu dan petani dalam wadah sekolah langsung pengendalian hama terpadu(SLPHT). Kata kunci: Anacardium occidentale L., gelondong , kacang mete, Helopeltis spp., Sanurus indecora, iklim mikro, tanaman inang, perekayasaan lingkungan, SLPHT I (2008-12-30)
|