Perkembangan konsumsi Mangan (Mn) di dunia semakin hari semakin meningkat dimana mangan mempunyai peranan yang sangat penting di berbagai bidang seperti industri besi/baja, makanan, pertanian dan industri kimia. Indonesia memiliki potensi sumberdaya mineral mangan namun tersebar di beberapa wilayah di Indonesia dengan cadangan yang terbatas serta kadar atau kualitas yang bervariasi. Selain itu bijih mangan selalu berasosiasi dengan senyawa lain seperti besi oksida, silika, alumina dan lain-lain. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagaimana mencari proses pengolahan yang tepat dan ekonomis. Faktor kadar mangan, jenis pengotor serta jumlah/cadangan mangan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan proses pengolahan yang akan digunakan. Bijih Mn dengan kadar tinggi (>40 persen) umumnya diolah melalui proses pirometalurgi seperti menggunakan Elektric Arc Furnace (EAF), Blast Furnace dan Hot Blast Cupola, sedangkan untuk bijih Mn dengan kadar rendah (<40 persen) diolah melalui proses hidrometalurgi seperti pelindian dan elektrolisa.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Mineral dan Biomassa