Bijih Mangan dijumpai sebagai cadangan kecil yang tersebar di kepulauan Indonesia, yaitu Sumatra Barat, Lampung, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Halmahera. Bijih Mangan kadar tinggi yang mengandung Mangan lebih besar dari empat pukuh persen dewasa ini telah diekspor ke China dan India tanpa pengolahan. Sementara itu bijih Mangan kadar rendah dengan kadar lebih kecil dari empat puluh persen belum dimanfaatkan. Unsur Mangan terutama digunakan sebagai unsur paduan atau Alloying element pada industri besi dan baja. Hampir 90 persen Mangan digunakan disektor besi dan baja dalam bentuk ferromangan dengan kandungan Mn = 75 persen. Sampai saat ini belum ada industri pengolahan bijih mangan baik benefisiasi maupun ekstraksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkuat kemampuan teknologi pengolahan mineral khususnya pengolahan bijih mangan kadar rendah. Bijih mangan berkadar lebih kurang 20 persen akan diolah menjadi konsentrat mangan dengan kadar Mn lebih besar atau sama dengan 40 persen. Metoda yang digunakan adalah eksperimen laboratorium menggunakan operasi pencucian dan flotasi. Untuk bijih tipe A yaitu Mangan powder yang diselimuti lumpur digunakan metoda pencucian dan pemisahan gravitasi. Sedangkan tipe B, yang berbentuk bongkah padat yang massif dan keras digunakan flotasi. Jika pada tipe A pengotor utama adalah lempung pada tipe B pengotor utamanya silika yang sebagian terikat dalam batuan. Variabel dalam percobaan flotasi meliputi ukuran partikel bijih mangan, Volume frother dan Colector, dan keasaman larutan atau pH. Volume frother dibuat sama dengan collector masing masing 2 , 4 , 6 ,8 dan 10 ml/kg bijih. Ukuran partikel bervariasi dari 100, 150 dan 200 mesh. pH diatur pada kisaran 6 – 10 dengan menambahkan Na2SiO3 atau karbonat dan NaOH. Dari percobaan pencucian diperoleh konsentrat Mangan dengan kadar 42 persen berasal dari bijih berkadar 20 persen. Pada percobaan flotasi dengan frother 8 ml/kg bijih diperoleh konsentrat berkadar Mn 32 persen. Produk tailing masih mengandung Mn 15 persen untuk satu tahap flotasi. Dari ketiga ukuran partikel , ukuran 100 mesh memberikan hasil yang paling tinggi disusul 150 mesh dan paling rendah 200 mesh. Akhirnya ditemukan bahwa bahan kimia dari ekstrak minyak bijih jarak pagar dapat digunakan sebagai frother flotasi bijih mangan.
Prosiding Seminar Nasional Material Metalurgi 2010. Hlm: 53-63
ISSN : 2085 - 0492
(2010)