Danau Tempe, salah satu danau paparan banjir (floodplain lake) di Indonesia, terletak di Sulawesi Selatan. Fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA) merupakan suatu proses alami yang terjadi di danau paparan banjir, termasuk di D. Tempe. Danau paparan banjir diketahui memiliki produktivitas tinggi, salah satunya terlihat dari produktivitas perikanan tangkap. Salah satu jenis ikan ekonomis penting sebagai ikan konsumsi dominan di D. Tempe adalah ikan tawes (Osteochilus hasseltii). Fluktuasi TMA danau diduga mempengaruhi kondisi biologi ikan tawes. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi /profil biologi berupa distribusi ukuran panjang, hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad (morfologi dan histology) ikan tawes pada saat TMA sedang dan tinggi. Pengambilan contoh saat TMA sedang dilakukan pada bulan April 2013 dan Maret 2014 dan saat TMA tinggi pada bulan Juli 2013. Pengambilan contoh dilakukan di empat stasiun yang ditentukan berdasarkan rejim Daerah Aliran Sungai (DAS). Ikan tawes ditangkap menggunakan jaring insang (gill net) dengan ukuran mata jaring 3/4, 1, 11/2, 2, 21/2, 3, 31/2, dan 4 inch. Distribusi ukuran panjang ikan tawes menunjukkan bahwa ukuran ikan di semua stasiun hampir sama dengan ukuran yang beragam (kecil-besar). Di stasiun I teridentifikasi dua kelompok ukuran panjang yaitu 80,50 dan 157, 64 mm; di stasiun III 77,63 dan 120,50 mm; dan di stasiun IV 143,45 mm. selanjutnya, pola pertumbuhan ikan tawes di stasiun 1,2, dan 3 yaitu isometrik, sedangkan di stasiun 4 dan 5 allometrik (-). Pada bulan April 2013 dan Maret 2014 ikan Tawes di D. Tempe sudah siap untuk memijah. Hal ini karena di semua stasiun terlihat bahwa ikan jantan dan betina pada umumnya sudah matang gonad. Kata kunci : Danau Tempe, Osteochilus hasseltii, paparan banjir
Prosiding Seminar Nasional Limnologi VII 2014
(2014)