Description
|
Poliurethan merupakan suatu jenis polimer hasil reaksi antara poliol dengan isosianat. Poliurethan banyak digunakan dalam bentuk foam, coating, adhesive, dan elastomer. Selama ini bahan baku dalam pembuatan poliurethan berasal dari turunan petrokimia. Penelitian ini merupakan salah satu alternatif untuk menggantikan penggunaan poliol dari petrokimia yang semakin berkurang persediaannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat self healing coating untuk otomotif dari poliurethan berbasis minyak sawit. Berkenaan dengan scratch resistance pada coating otomotif, maka dalam pembuatan bahan coating dari poliurethan yang berbasis minyak sawit ditambahkan suatu agen yang memiliki sifat sebagai self healing coating. Poliurethan coating dapat digunakan sebagai pelapis logam apabila memiliki sifat antigores, tahan terhadap temperatur ekstrim, tahan lama, dan tahan terhadap korosi. Proses pembuatan self healing coating dilakukan dengan menggunakan metode mikroenkapsulasi. Mikroenkapsulasi merupakan suatu proses penyalutan partikel padatan berukuran mikron, droplet cairan, atau gas dalam suatu kulit penyalut yang inert, untuk mengisolasi dan melindungi mereka dari lingkungan eksternal. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan mikrokapsul poliurethan dengan menggunakan beberapa jenis poliol diantaranya yaitu 1,3-propanediol dan gliserol. Adapun agen healing yang digunakan adalah dibutil tin dilaurat (DBTL), isoporon diisosyanat (IPDI), dan stanous ectoate (STO). Kemudian mikrokapsul yang dihasilkan akan ditambahkan pada matrix cat poliuretan dan diaplikasikan pada plat stainless untuk dapat dianalisa daya lekat, ketahanan gores, SEM, salt spray dan chemical resistan. Hasil analisis mikrokapsul diperoleh bahwa ukuran partikel antara 9-170μm, dengan bentuk morfologi cenderung berbentuk bola (microsphere). Dari hasil spektrum FTIR diketahui bahwa dari proses mikroenkapsulasi ditunjukkan tidak adanya serapan dari gugus isosianat di daerah 2.280-2.260 cm-1. Hal ini diduga bahwa prepolimer poliurethan telah berikatan seluruhnya dengan poliol pada saat pembentukan mikroenkapsulasi dan dapat menyalut agen healing. Pada hasil analisis aplikasi self healing coating didapatkan bahwa pelapis yang dihasilkan tahan gores, daya lekat baik (no pell off), tahan terhadap asam dan garam, tetapi tidak tahan pada kondisi basa. Kemampuan pelapis untuk menutup goresan terjadi pada hari ke-3 dan dapat dilihat dari analisa SEM. (2011)
|