Lingkungan merupakan permasalahan global yang pemecahannya masih berlanjut sampai sekarang. Dalam limbah padatan pada industri manufaktur diantaranya industri wire drawing (penarikan kawat) masih terdapat logam-logam berharga yang dapat dimanfaatkan kembali (daur ulang). Keberadaan limbah wire drawing ini dapat dimanfaatkan dengan cara mengekstraksi logam utamanya yaitu tembaga (Cu). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi optimum persen reduktor dalam proses peleburan tembaga menggunakan briket semi kokas. Dari hasil penggerusan sampai -80 mesh sebagian sampel diambil untuk analisa awal dengan menggunakan AAS untuk mengetahui komposisi kimia. Selanjutnya sampel dibuat menjadi pelet dengan penambahan semi kokas sebagai reduktor dan bentonit sebagai binder. Proses reduksi terhadap pelet yang telah kering dilakukan dengan menggunakan muffle furnace. Variabel temperatur yang digunakan dalam percobaan, yaitu 1150 °C, 1200 °C dan 1250 °C dengan waktu tahan reduksi bervariasi antara 1 dan 2 jam, dan persen reduktor karbon yang digunakan adalah: 7,5 persen, 10 persen dan 12,5 persen. Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis SEM-EDS, AAS, dan XRD. Dari hasil penelitian diperoleh rekoveri tembaga mencapai 70-75 persen. Rekoveri Cu cenderung mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya penambahan reduktor. Kondisi optimum yang dicapai untuk persen reduktor yaitu 7,5 persen.
Prosiding Seminar Material metalurgi 2011
(2011)