Description
|
Perubahan lingkungan mikro di ekosistem hutan mempengaruhi komposisi vegetasi dan spesies penyusunnya. Setelah rumpang (gap) terbentuk, beberapa faktor abiotik seperti suhu udara, kelembaban lantai hutan dan radiasi matahari menentukan keberlanjutan suatu jenis tumbuhan, terutama tumbuhan pada strata bawah, antara lain Lasianthus. Pengamatan perkecambahan lima jenis Lasianthus yakni Lasianthus stercorarius, L. hirsutus, L. capitatus, L. iteophyllus, dan L. purpureus dilakukan selama 35 minggu. Biji atau pyrene Lasianthus berasal dari hutan Cilember, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat). Percobaan ini melibatkan beberapa faktor yakni suhu udara dan radiasi matahari (suhu rendah-radiasi rendah: 16-20 °C da c. 64-97 Lux; dan suhu tinggi-radiasi tinggi: 26-30 °C and 84-146 Lux), dan kelembaban media tumbuh (dengan dan tanpa sungkup transparan). Pada kelembaban media rendah (± 40-50%, without cover) semua jenis Lasianthus tidak mampu berkecambah. Perkecambahan distimulasi oleh kelembaban yg relatif tinggi (±70-80%, atau dengan sungkup). Persentase perkecambahan berbeda antar jenis, namun tidak dipengaruhi oleh suhu dan radiasi matahari atau cahaya. Percambahan kelima jenis Lasianthus yang diuji adalah epigeal. Pertumbuhan kecambah atau semai Lasianthus (panjang semai) dipengaruhi oleh intensitas suhu dan cahaya yang tinggi. Pada intensitas cahaya dan suhu yang rendah semai Lasianthus cenderung meningkatkan riap diameternya. Sedangkan jumlah eophyll tidak dipengaruhi oleh cahaya dan suhu.
Prosiding Seminar Nasional “Konservasi Tumbuhan Tropika: Kondisi Terkini dan Tantangan ke Depan” Cibodas, 7 April 2011. hal 6-10
(2011)
|