Studi terkini tentang molekuler filogenetik dan evolusi catadromous eel menyimpulkan bahwa Anguilla mossambica dari Afrika adalah nenek moyang dari seluruh sidat yang ada di dunia. Akan tetapi, peneliti tersebut juga mengungkapkan bahwa A. borneensis dari Pulau Kalimantan, Indonesia terpisah dari ketiga kelompok geografis yang dibentuk oleh spesies sidat lainnya (Atlantik, Oceania, dan Indo-Pasifik). Fakta ini menunjukkan kompleksnya biodiversitas di perairan Indonesia karena letak geografisnya yang sangat strategis di antara dua benua dan dua samudra sehingga berpeluang untuk dihuni oleh nenek moyang berbagai organisme perairan yang tersebar di dunia, termasuk ikan sidat. Untuk itu, diperlukan studi menyangkut molekuler filogenetik ikan sidat tropis sebagai upaya membuktikan hipotesa-hipotesa terdahulu tentang ancestor atau nenek moyang ikan sidat genus Anguilla dan hubungan kekerabatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genetika spesies dan populasi ikan sidat tropis dengan tujuan khusus, antara lain 1) meninjau kembali taksonomi ikan sidat tropis berdasarkan pendekatan genotipe dan fenotipe; 2) mengungkap hubungan filogenetika antara spesies/subspesies sidat tropis yang menghuni perairan Indonesia; 3) mengungkap struktur populasi beberapa spesies sidat tropis yang menghuni perairan Indonesia berdasarkan pendekatan genetika. Penelitian dilakukan di lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan tahun pertama (2008), pengambilan sidat di muara Sungai Poso; pada tahun kedua (2009), di sekitar Aceh; tahun ketiga (2010), di Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Timor, Laut Banda, DAS Poso, dan muara Sungai Pami. Penelitian laboratorium pada tahun 2008 meliputi analisis morfologi eksternal, morfologi internal, dan genetika; tahun 2009, analisis morfologi dan genetika; tahun 2010 analisis morfologi, filogenetika, dan analisis struktur populasi genetika ikan sidat tropis. Berdasarkan studi taksonomi, ada empat spesies sidat baru yang ditemukan, yaitu Anguilla spp1 (kandidat spesies baru 1), Anguilla spp2 (new record A. luzonensis), Anguilla spp3 (kandidat spesies baru 2), dan Anguilla spp4 (Anguilla spp. nov. cf. A. tominiensis). Berdasarkan studi filogenetik ditemukan setidaknya 12 spesies dan subspesies sidat yang menghuni perairan Indonesia, empat di antaranya spesies baru yang telah disebutkan di atas dan delapan spesies dan subspesies yang telah dilaporkan sebelumnya, yaitu A. marmorata, A. celebesensis, A. bornensis, A. interioris, A. megastoma, A. obscura, A. bicolor pacifica, dan A. bicolor bicolor. Studi filogenetik mengungkapkan bahwa A. celebesensis merupakan spesies ancestor dari semua spesies sidat yang menghuni perairan Indonesia. Spesies A. bicolor yang menghuni perairan Indonesia membentuk dua populasi terpisah antara subspesies A. bicolor bicolor dan subspesies A. bicolor pacifica. Analisis genetika pada wilayah kontrol region dari DNA mitochondria, A. bicolor bicolor yang menghuni perairan Indonesia membentuk struktur populasi panmictic yang berarti berasal dari satu populasi pemijahan yang diduga dari Samudra Hindia. Populasi A. bicolor pacifica membentuk struktur non-panmictic yang terbentuk dari dua populasi pemijahan, yaitu populasi pemijahan dari Samudra Pasifik bagian utara dan Samudra Pasifik bagian selatan. Pembentukan populasi berganda (multiple population) oleh A. bicolor pacifica yang berasal dari kedua populasi pemijahan tadi berpeluang terjadi di wilayah perairan Kepulauan Halmahera dan Kepulauan Sulawesi. A. marmorata membentuk struktur populasi non-panmictic dengan dua populasi pemijahan yaitu populasi pemijahan dari belahan Pasifik Utara dan belahan Pasifik Selatan. Fenomena populasi berganda A. marmorata ditemukan di Kepulauan Halmahera dan Kepulauan Sulawesi. Dengan demikian, perairan di kedua kepulauan tersebut merupakan habitat pembesaran lebih dari satu populasi dan lebih dari satu spesies sidat tropis. Studi ini perlu dilanjutkan untuk spesies sidat tropis lainnya dan studi tentang beberapa hal penting, seperti keragaman polamigrasi, dan mengungkap daerah pemijahan ikan sidat tropis. (CA) (2010)