Description
|
Serangga hama dapat dikendalikan dengsn memadukan berbagai komponen Pengendalian Hama Terpadu, antara lain dengan menggunakan musuh alami dan insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kompatibilitas parasitoid Anastatus dasyni dengan formulasi pestisida nabati untuk pengendalian hama pengisap buah lada Dasynus piperis. Penelitian telah dilaksanakan di Rumah Kaca Entomologi Balittro Bogor (6°34' LS dan 106°47' BT). Pengujian dirancang secara acak kelompok yang disusun secara faktorial, menggunakan dua faktor: (1) populasi telur inang musuh alami, terdiri empat taraf: 5, 10, 15, dan 20; (2) pestisida nabati: minyak serai wangi 5 ml/l, minyak cengkeh 5 ml/l, minyak serai wangi 2,5 ml/l + minyak cengkeh 2,5 ml, minyak serai wangi 2,5 ml/l + sipermetrin 100 EC 1 ml, minyak cengkeh 2,5 ml/l + ipermetrin 100 EC 1 ml/l, sipermetrin 100 EC 2 ml/l, surfaktan 0,2 ml/l; dan kontrol (tanpa perlakuan). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang empat kali. Aplikasi dilakukan satu kali dengan dua metode: semprot telur dan semprot tanaman. Parameter pengamatan: jumlah telur terparasit yang menetas dan tidak menetas serta jumlah telur tidak terparasit yang menetas dan tidak menetas. Hasil penelitian menunjukkan formulasi pestisida nabati yang kompatibel dengan parasitoid A. dasyni untuk mengendalikan D. piperis adalah minyak cengkeh 2,5 ml/l + sipermetrin 1 ml/l dan minyak serai wangi 2,5 ml/l + minyak cengkeh 2,5 ml/l ditunjukkan dengan lebih tingginya rata-rata telur terparasit menetas dan rendahnya telur tidak terparasit tidak menetas. Hal ini menunjukkan parasitoid A. dasyni dapat digunakan secara kompatibel dengan pestisida nabati untuk mengendalikan D. piperis.
|
Related Publication
|
Rohimatun, Rismayani, M Rizal, I W Laba, dan Ahyar. 2020. Kompatibilitas parasitoid telur Anastatus dasyni Ferr. (Hymenoptera: Euphelmidae) dan Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Pengisap buah Lada Dasynus piperis China (Hemiptera: Coreidae). Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI). Bogor, 23-24 September 2019. hlm. 443-448.
|