Faktor Antrophogenik sudah tentu sangat mempengaruhi kualitas air di kolom badan air Danau Maninjau. Salah satu yang sangat terpengaruh adalah konsentrasi Oksigen Terlarut (DO). Tetapi selain itu, tidak kalah pentingnya adalah peranan sedimen itu sendiri dalam mengkonsumsi DO di kolom badan air. Faktor internal inilah yang kami coba untuk diamati. Pengamatan untuk distribusi vertikal Oksigen terlarut dilakukan pada bulan Juli 2007, Desember 2011 dan September 2013, sedangkan pengambilan sampel sedimen di Sungai Kularian dilakukan pada bulan September 2013. Pengamatan dilakukan dengan mengukur Laju Sedimen Oksigen Demand (SOD) terhadap sedimen sungai yang berada di muara Sungai Kulariang dan sedimen Danau yang berada di bagian littoral danau dan yang berinteraksi langsung dengan sungai Kulariang. Penentuan SOD dilakukan dengan mengamati penurunan konsentrasi Oksigen Terlarut (DO) pada inkubasi sedimen di dalam botol BOD menggunakan DO meter ProODO YSI. Distribusi vertikal DO di danau dan sungai diukur dengan menggunakan WQC YSI Multiparameter. Hasil dari pengamatan ini adalah bahwa pola Oksiklin ditemukan berubah-rubah dari ketiga pengamatan yaitu berkisar pada kedalamaan 20-40m di Bulan Juli 2007, dan menaik sedikit ke permukaan pada Bulan desember 2011 (kedalaman 15m), dan pada kembali lebih dalam pada Bulan September 2013 (kedalaman 19,5m). Laju SOD pada sedimen Danau adalah 7.62 mg/m2.hari, sedangkan pada sedimen sungai adalah 3.242 mg/m2.hari.Kata Kunci: Sediment Oxygen Demand, Oksiklin, Laju kinetika penurunan Oksigen Terlarut.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi VII 2014
(2014)