Description
|
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup besar yang didukung oleh adanya ekosistem, seperti terumbu karang, padang lamun (seagrass), dan mangrove. Sumber daya kelautan pada kawasan ini memiliki potensi keanekaragaman hayati yang bernilai ekonomi tinggi, seperti berbagai jenis ikan, udang, dan kerang. Dengan berkurangnya sumber daya alam di daratan, seperti hutan, lahan pertanian, menipisnya cadangan mineral (timah) yang semakin sukar dikembangkan serta meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penambangan timah, maka sumber daya kelautan akan menjadi tumpuan harapan bagi kesinambungan pembangunan ekonomi di masa mendatang. Perencanaan pembangunan Provinsi Bangka Belitung melibatkan sejumlah ekosistem pesisir dan laut yang perlu dilakukan secara terpadu. Untuk itu, diperlukan suatu penyusunan tata ruang yang berbasiskan ekosistem agar pembangunan di daerah ini terarah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis potensi sumber daya laut secara spasial untuk mengembangkan kawasan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai kawasan budi daya laut. Digunakan peta dasar (base map) untuk analisis digitasi dari citra Landsat p122r62, p123r62, dan p124r61 liputan tahun 2006. Data kedalaman perairan dianalisis dari Peta Pelayaran Lembar 1114 Sungai Liat, Lembar 1113 Pangkal Pinang, Lembar 1112 Tanjung Selapar, Lembar 1213 Tanjung Pandan, Lembar 1212 Membalong, Lembar 1313 Manggar, Lembar 1312 Limbungan, liputan tahun 2006, berskala 1:250.000, diterbitkan oleh Dinas Hidro-Oseanografi. Dari bulan Maret sampai dengan September tahun 2010 dilakukan pendampingan pembesaran ikan kerapu bebek pada pembudi daya ikan kerapu dalam keramba jaring apung di Pulau Rengit, perairan Kabupaten Belitung. Hasil analisis tahun 2008 dan 2009 teridentifikasi lahan berpotensi budi daya pembesaran ikan keramba jaring apung yaitu di Kabupaten Bangka Barat seluas 13.395 ha, Kabupaten Belitung 1.010 ha, Kabutaten Belitung Timur 343,9 ha, Kabupaten Bangka Selatan 388,7 ha, dan Kabupaten Bangka Tengah 516,4 ha. Perairan Kepulauan Bangka Belitung teridentifikasi lahan berpotensi budi daya seluas 19.684,5 ha. Dari luasan 5 persen yang dimanfaatkan akan mencapai produksi ikan kerapu sebanyak 13.768 ton senilai 4.130,4 miliar rupiah. Hasil pendampingan pembesaran ikan kerapu bebek selama 6 bulan dari panjang rata-rata 9,4 cm dengan bobot badan rata-rata 12,5 g menjadi panjang rata-rata 19,3 cm dan bobot badan rata-rata 133,1 g. Analisis usaha selama 6 bulan mendapatkan angka R/C ratio sebesar 1,2. (Cut Armansyah) (2010)
|