Description
|
Studi Hasil Hutan Non Kayu di Kabupaten Malinau dilakukan pada tahun 2007- 2008. Pengamatan didasarkan pada 3 kelompok masyarakat lokal yaitu Dayak Kenyah (U-ma'Lung), Lundaye dan Punan di 3 Kecamatan yaitu Malinau Utara, Malinau Selatan, dan Mentarang. Hasil identifikasi dan karakterisasi jenis-jenis hasil hutan non kayu (Non Timber Forest Product, NTFPs) penting dan berpotensi di Kecamatan Malinau Selatan tercatat berjumlah 15 jenis, Malinau Utara 14 jenis, dan Mentarang 13 jenis. Jenis-jenis hasil hutan non kayu tersebut diantaranya adalah kayu gaharu (Aquilaria beccariana, Aquilaria malaccensis), rotan sega (Calamus caesius), rotan gelang/sabut (Daemonorops sabut), rotan lilin (Calamus javensis), rotan semule (Calamus pogonocanthus), rotan merah (Korthalsia echinometra), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), jelutung (Dyera costulata), ketipai (Palaquium gutta), tengkawang (Shorea beccariana, Shorea macrophylla, dan Shorea pinanga), anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum), payang(Pangium edule), dan pasak bumi (Eurycoma longifolia). Melalui analisis nilai kepentingan budaya (Index of Cultural Significance, Iep dan Pebble Distribution Methode, PDM terpilih 5 jenis hasil hutan yaitu gaharu (Aquilaria beccariana), kayu belian (Eusideroxylon zwageri), jelutung (Dyera costulata), tengkawang burung (Shorea beccariana), dan tengkawang (Shorea macrophylla, Shorea pinanga) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk hasil hutan non kayu yang bernilai ekonomi tinggi.
Proceedings of 6th Basic Science National Seminar Departement of Physics, Faculty of Sciences Brawijaya University, February 21st, 2009. Hal. 15-25
(2009)
|