Description
|
Ekstrak tanaman sebagai bahan insektisida nabati dapat digunakan secara tunggal maupun campuran. Penggunaan campuran ekstrak memiliki kelebihan, antara lain dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis/spesies tumbuhan, efek sinergisme yang ditunjukkan dapat meningkatkan efektivitas formula dan memperlambat kemungkinan terjadinya resistensi serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan ekstrak P. retrofractum yang kompatibel dan sinergis dengan ekstrak C. xanthorrhiza yang efektif untuk mengendalikan nimfa instar ketiga Helopeltis antonii. Perbandingan ekstrak P. retrofractum dan C. xanthorrhiza pada uji kompatibilitas, yaitu 4:1, 2:1, 1:1, 1:2 dan 1:4 (w/w). Pengujian dirancang secara acak lengkap menggunakan metode kontak serangga. Nilai LC50, LC90 dan LC95 dihitung dengan menggunakan Program PoloPlus Ver 1.0. Sifat interaksi campuran ditentukan dari nilai Indeks Kombinasi (IK). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak P. retrofractum kompatibel dan bersifat sinergis secara konsisten dengan ekstrak C. xanthorrhiza pada perbandingan 2:1 (w/w). Perbandingan tersebut merupakan kombinasi terbaik yang ditunjukkan oleh nilai LC50, LC90 dan LC95 yang paling rendah dan menunjukkan sifat sinergis kuat secara konsisten dibandingkan dengan perbandingan lain yang diuji. Komponen ekstrak etil asetat P. retrofractum yang diduga bersifat insektisida, di antaranya piperin, piperanin, piperidin, 3,4-Pyridinedimethanol, 6-methyl-; Piperidine,1-[5-(1,3- benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-,(Z,Z)-; dan (2E,4E,12E)-1-(Piperidin-1-yl)octadeca-2,4,12—trien-1-one. Senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol C. xanthorrhiza yang diduga memiliki aktivitas insektisida, antara lain xanthorrhizol, Ar-curcumene, β-curcumene, curzerene, germacrone, 7-zingiberene, caryophyllene, dan β-bisabolol. Kombinasi kedua ekstrak tanaman ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan H. antonii. (2021-12-30)
|