Sumberdaya perikanan sampai saat ini merupakan sumber protein yang relatif murah bagi masyarakat Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah Indonesia lewat Kementrian Kelautan dan Perikanan telah memprioritaskan peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan secara maksimanl. Program sensus biota laut (SBL) Indonesia merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya laut dalam pemenuhan sumber pangan. Program SBL Indonesia terdiri dari tiga tahapan proses, 1/ tahap inisiasi atau pengembangan nasional (2003-2007), 2/ tahap pengembangan atau kerjasama regional (2008 – 2012), dan 3/ tahap insitusional (2013-2015). Tahap I, 2003 – 2007, progam SBL melakukan kajian biodiversitas, sebaran dan kelimpahan untuk biota ekonomis penting antara lain, ikan sidat, kakap laut dalam, ikan terbang, ikan hiu dan pari; serta jenis invertebrata laut, sponge dan teripang. Pada tahap II, 2008 – 2012, riset SBL memfokuskan kajian ekosistem dikawasan dengan tingkat penangkapan sumberdaya laut yang tinggi dan pengaruh lintas batas negara. Pada tahap kedua ini kegiatan dilakukan di perairan Laut Arafura dan Laut Timor. Perjalanan 8 tahun riset biota laut masih memerlukan upaya kolektif dan terkoordinasi dari setiap pemangkukepentingan jika diharapkan program SBL menjadi salah satu dasar pengelolaan sumber pangan dari laut secara lestari. Secara ringkas kontribusi program SBL Indonesia sampai saat ini antara lain, diketahuinya jumlah spesies biota kajian dan pemahaman ekologi beberapa spesies ikan dan invertebrata. Kajian ilmiah SBL Indonesia dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan, dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.
Prosiding Simposium Nasional Pembangunan Sektor Kelatan dan Perikanan Kawasan Timur Indonesia 2010
(2010)