Paduan almunium banyak digunakan sebagai komponen otomotif dengan proses manufaktur pengecoran. Paduan almunium memiliki kemampuan dicor yang sangat baik dengan masa jenis yang relatif ringan dibandingkan material lainnya. Dalam penelitian ini telah dipelajari penyebab keretakan pada komponen karburator paduan Al-9,8Si-1,9Cu hasil proses die casting setelah pemakain. Tahapan penelitianuntuk mengetahui penyebab kegagalan adalah melakukan pengamatan dan pengujian. Pengujian dilakukan pada sampel yang mengalami retak dan sampel pembanding yaitu komponen karburator yang sengaja dipatahkan dan komponen karburator yang secara visual tidak terlihat retak. beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah SEM-EDS (scaning Electron Microscopy-Energy Dispersive Spectroscopy), uji kekerasan metoda Brinell dan pengamatan metalografi dengan mikroskop optik (OM) Kegagalan terjadi pada batas pertemuan logam cair dengan struktur micro yang berbeda. Perbedaan struktur ternyata diakibatkan adanya double shoot saat proses die casting. Penjalaran retakan terletak pada batas butir eutektik (a + Si). Struktur eutektik teramati tidak homogen sehingga menginisiasi terjadinya retakan secara mikro.
Prosiding Seminar Material Metalurgi
ISSN: 2085-0492
(2014)