Telah dilakukan percobaan pembuatan besi oksida hematit (Fe2O3) dari proses pengolahan bijih nikel laterit jenis limonit. Bijih nikel laterit jenis limonit sebagian besar nikel dideteksi keberadaannya dalam mineral goethite (sebagai larutan padat), sebagian lainnya berada dalam manganese oxide dan lithiophorite. Pada limonit, selain mengandung nikel, juga mengandung besi dengan kadar yang cukup tinggi. Nikel banyak digunakan sebagai unsur pemadu yang sangat penting dalam pembuatan baja tahan karat, baja khusus (tool steel, armour steel,dll), katalis, dan lain-lain. Sedangkan besi oksida bisa dimanfaatkan sebagai zat pigmen atau pewarna maupun sebagai bahan baku campuran untuk baterai lithium LiFePO4 dan lain sebagainya seperti pada industri kimia maupun industri elektronik.Pada tahap preparasi sampel, dilakukan proses pengeringan, penggerusan, dan pengayakan.. Sampel serbuk bijih nikel laterit jenis limonit dimasukkan kedalam larutan asam klorida (HCl : Akuades ; 1:1). Leaching dilakukan selama 60 menit, berada pada temperatur kamar dengan menggunakan magnetic stirrer. Filtrat hasil penyaringan, kemudian diendapkan dengan NaOH 10 persen. Hasil dari endapan kemudian dilakukan roasting untuk mendapatkan serbuk besi oksida. Dari analisa XRD terhadap hasil pengolahan nikel laterit limonit melalui proses leaching dengan konsentrasi larutan asam klorida, hidrolisis pH 7, dan roasting selama 3 jam dengan temperatur 500°C menyebabkan serbuk limonit dengan fasa fayalite Fe2(SiO4) dan Taenite (FeNi) terdekomposisi menjadi bentuk hematit (Fe2O3) dan Alumunium oksida (AlO). Semakin pekat larutan asam klorida dalam proses leaching, maka semakin banyak perolehan massa endapan yang didapat. Proses roasting mempengaruhi perolehan massa endapan, dimana hasil paling baik ditunjukkan pada suhu 500°C dengan waktu 2 jam endapan yang diperoleh paling tinggi dan berwarna merah.
Prosiding Seminar Material Metalurgi 2015.
(2015)