Description
|
ISalah satu terapi untuk menurunkan kadar gula darah paskamakan (postprandial hyperglikemia) adalah dengan menghambat kerja enzim penghidrolisis karbohidrat, seperti α-glukosidase dan α-amilase, sehingga penyerapan gula dalam darah terhambat. Enzim α-glukosidase merupakan salah satu dari sejumlah glikosidase yang terletak dibagian tepi permukaan sel usus dan merupakan enzim kunci pada metabolisme karbohidrat, terutama untuk menghidrolisis ikatan α-glukopiranosida yang melepaskan α-D-glukosa dari bagian gula yang tidak tereduksi. Glukosidase juga dibutuhkan pada proses pembentukkan glikoprotein dan glikolipid. Senyawa yang dapat menghambat aktivitas enzim ini menunjukkan indikasi bahwa senyawa tersebut berpotensi sebagai antidiabetes dengan menurunkan kadar gula dalam darah. Senyawa penghambat kerja enzim glukosidase telah menjadi perhatian para peneliti kimia medisinal, karena senyawa ini selain mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes dan antiobesitas juga berpotensi sebagai antivirus HIV dan hepatitis B dan C yang disebabkan terganggunya proses pelipatan protein di retikulum endoplasma. Mikroorganisme merupakan sumber potensial senyawa aktif bahan baku obat, dengan karakteristik dapat tumbuh dengan cepat dan relatif lebih mudah untuk direkayasa. Genus Aspergillus terdistribusi di seluruh dunia dan merupakan salah satu kapang yang paling umum digunakan dalam bidang industri kimia (produksi asam sitrat dari A. niger dan A. wentii), produk pangan terfermentasi (soyu, kecap, sake dengan meninokulasikan A. oryzae pada substrat beras atau kacang-kacangan), dan industi farmasi (antikolesterol, lovastatin, yang diproduksi A. terreus). Hasil penelitian pada tahun pertama (2015), penapisan dari delapan strain Aspergillus koleksi InaCC, strain Aspergillus terreus MC751 menunjukkan potensi sebagai sumber senyawa inhibitor α-glukosidase (IC50< 10 µg/mL). Hasil pemisahan dan pemurnian lebih lanjut dari ekstrak etil asetat media PDB A. terreus MC751, diperoleh senyawa butyrolactone I (BLI) yang menunjukkan aktivitas sebagai inhbitor α-glukosidase dan antioksidan, dengan nilai IC50 masing-masing 44,08 dan 25,03 µg/mL. senyawa BLI merupakan sekondari metabolit utama yang diproduksi oleh kapang A. terreus, dengan perolehan 40 mg/L PDB. Berdasarkan hasil tersebut, senyawa BLI dapat digunakan sebagai lead compound untuk pengembangan senyawa antidiabetes. Kegiatan penelitian pada tahun 2016, akan difokuskan untuk mempelajari Structure Activity Relationships (SAR) dari senyawa BL-I, dengan membuat beberapa senyawa turunan (derivatisasi) dari BL-I yang kemudian diuji aktivitas penghambatan α-glukosidasenya dan antioksidannya. Pengaruh perubahan struktur terhadap aktivitas akan memberikan informasi tentang gugus farmakopore, hal ini sangat diperlukan untuk pengembangan senyawa antidiabetes lebih lanjut. Sedangkan untuk mengetahui afinitas senyawa lead terhadap enzim α-glukosidase akan dilakukan melalui pendekatan modeling komputasi (in siliko) dengan menggunakan sofware Argus Lab-4 dan HyperChem Pro-6.0. Toksisitas senyawa lead dan ekstrak dilakukan dengan pengujian in vivo menggunakan mencit sebagai hewan coba. Hasil yang diharapkan dari 3 kegiatan ini (SAR, komputasi, dan in vivo) akan berguna untuk pengembangan senyawa antidiabetes baru dengan aktivitas tinggi dan mengurangi efek samping. (2015-02-01)
|