Kematian massal ikan di beberapa danau/ waduk diduga karena terbawanya endapan sisa pakan atau bahan beracun lainnya dari dasar danau/ waduk menuju ke permukaan air karena terjadinya pengadukan/ sirkulasi air. Pada kondisi normal, lapisan air bagian atas mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bawahnya. Air danau secara vertikal dari atas ke bawah terbagi dalam tiga lapisan, yaitu epilimnion, mesolimnion dan hipolimnion. Ketika terjadi perubahan cuaca secara ekstrim akan menyebabkan penurunan temperatur air lapisan atas danau dan disisi lain temperatur air lapisan bawah relatif tetap, maka terjadi pembalikan/ pengadukan masa air. Untuk itu telah dikembangkan sebuah sistem akuisisi data untuk pengukuran temperatur air danau secara stratifikasi vertikal dalam rangka mempelajari proses dinamika air danau. Sistem ini terdiri dari 75 sensor temperatur dan kontroler berbasis AVR ATMega128. Sensor yang digunakan mempunyai antarmuka 1-wire dengan tipe DS18B20. Software yang diinstal dikontroler menggunakan Bahasa C yang dikembangkan pada CodeVisionAVR. Kontroler ini digunakan untuk mengakuisisi data sensor temperatur, kemudian disimpan dalam media penyimpanan. Sensor temperatur dikemas tahan air namun tetap sensitif terhadap perubahan temperatur. Kemudian dilakukan kalibrasi terhadap masing-masing sensor temperatur tersebut dengan referensi WQC multiprobe YSI600XLV2. Hasil implementasi dari sistem akuisisi data ini menggambarkan profil temperatur air danau secara vertikal tiap 1 meter untuk kedalaman 0 m hingga 50 m dan tiap 2 meter untuk kedalaman 52 m hingga 100 m. Selanjutnya dapat dikembangkan sistem peringatan dini bencana kematian massal ikan dengan menambah beberapa sensor yang memantau parameter lain dan juga kontrol otomatis untuk pencegahan bahaya kematian massal ikan. Kata kunci : profiling temperatur, akuisisi data
Prosiding Seminar Nasional Limnologi VII 2014
(2014)