Dalam rangka mempertahankan elevasi muka air dan volume genangan air, saat ini di Danau Tempe telah dibangun bendung gerak dan telah direncanakan akan di perbaiki (improvement) dasar danaunya dengan pengerukan. Pada hal danau tersebut merupakan danau rawa banjiran yang dikarakterisasikan oleh genangan permanen dan tidak permanen dan telah menghasilkan ikan tangkapan 11,7 ton/tahun serta mempunyai arti ekonomi yang penting bagi penduduk di sekitarnya. Untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi ikan di Danau Tempe dalam operasi bendung dan rencana pengerukan dasar Danau Tempe nantinya, maka genangan air permanen dan tidak permanen sebagai habitat siklus hidup ikan di danau tersebut sangat penting. Untuk menerapkan genangan permanen dan tidak permanen saat ini ke dalam operasi bendung dan pasca pengerukan dasar danau nantinya, pertanyaanya “bagaimana karakter baik morfologi maupun tutupan tumbuhan di genangan permanen dan tidak permanen Danau Tempe saat ini?”. Penelitian ini telah melakukan identifikasi luas dan frekuensi serta karakterisasi morfologi dan tutupan tumbuhan genangan air permanen dan tidak permanen di Danau Tempe. Genangan air permanen dan tidak permanen dalam penelitian ini diidentifikasi secara spasial berdasarkan pada distribusi kedalaman air Danau Tempe. Untuk mengetahui distribusi spasial kedalaman genangan air permanen dan tidak permanen Danau Tempe dilakukan dengan menggunakan ‘Frequency – stage and area inundated method’. Frekuensi dan waktu kejadian ‘stage’ menggunakan analisis frekuensi kejadian dan rerata tahunan fluktuasi elevasi paras air danau, sedangkan distribusi spasial kedalaman genangan airnya menggunakan analisis spasial pada peta kontur elevasi dasar danau dengan ArcView GIS 3.3 Sedangkan identifikasi tingkat kerapatan vegetasi air di genangan air baik permanen maupun tidak permanen menggunakan citra ‘landsat’ dan dilakukan dengan analisis citra (‘image analysis’) indeks vegetasi (‘vegetative index’) dan uji lapang. Analisis citra indeks vegetasi untuk mendapatkan normalized differece vegetation index (NDVI) menggunakan ENVI 4.1, sedangkan uji lapang dilakukan pada bulan Oktober 2012 dan bulan Maret 2014, dengan teknik pengambilan contoh kerapatan tumbuhan kuadrat dengan dimensi 1 x 1 m. Hasil yang didapat adalah berupa peta luasan, kemiringan dan distribusi area genangan permanen dan tidak permanen di Danau Tempe. Dari analisis frekuensi fluktuasi elevasi paras air danau menunjukkan bahwa ketinggian paras muka air tertinggi di Danau Tempe adalah di bulan Juli, sedangkan paras muka air terendah terjadi di bulan November. Kerapatan tutupun tumbuhan yang merupakan representasi dari kelimpahaan tanaman air sangat dipengaruhi oleh pola fluktuasi paras muka air dan rejim-rejim DAS di daerah genangan permanen dan tidak permanen. Hasil penelitian ini sangat penting untuk pengelolaan Danau Tempe yang tujuannya untuk peningkatan produksi ikan di Danau ini. Kata Kunci : Genangan permanen dan tidak permanen, Produksi Ikan, Bendung Gerak, Pengerukan dasar danau, kerapatan tutupan tumbuhan air di Danau Tempe.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi VII 2014
(2014)