Udang sintang (Macrobrachium sintangense) merupakan salah satu jenis udang air tawar asli Indonesia yang berdistribusi di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Udang tersebut berukuran relatif kecil namun memiliki banyak manfaat antara lain sebagai sumber protein masyarakat, pakan bagi ikan hias, bahan kitin kitosan, dan sebagai makrozoobenthos. Masyarakat umumnya melakukan kegiatan penangkapan udang sintang untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya populasi udang sintang seperti halnya yang berlangsung di beberapa daerah di Jawa Barat. Oleh sebab itu diperlukan strategi budidayanya. Dalam proses menjadikannya sebagai komoditas budidaya maka perlu diketahui beberapa faktor biologis udang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor biologis udang sintang yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Sampel penelitian ini diambil dari daerah Jawa Timur dan Kalimantan Barat pada bulan April dan Mei 2013. Pengukuran morfometrik dilakukan terhadap sejumlah udang sintang yang berasal dari lokasi penangkapan di Sungai Berantas, Mojokerto Jawa Timur, dan Sungai Kapuas di Kab. Sintang Kalimantan Barat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa distribusi ukuran panjang udang Jawa Timur lebih panjang daripada asal Kalimantan Barat. Hubungan panjang berat udang sintang pada dua lokasi penangkapan, dengan nilai koefisien regresi (R2) yang lebih besar daripada 0,80 dan memiliki pola pertumbuhan yang sama yaitu isometrik. Rata-rata nilai faktor kondisi udang sintang di dua daerah tersebut menunjukkan bahwa udang sintang pada kondisi yang baik karena berat udang yang sesungguhnya lebih besar dibandingkan berat teoritisnya.
Prosiding Forum Nasional Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan IV. Univ. Padjadjaran, Bandung 8 Oktober 2013. 2013. KSI-PI 05
(2013)