Description
|
Variasi genetika dari hasil elektroforesis isozim digunakan untuk mendeteksi keberadaan aiel pada Salvia japonica, S. lutescens, S. isensis, S. pygmaea, S. hayatana, S. arisanensis, S. nipponica, S. glabrescens dan S. plebeia (Lamiaceae) dan implikasi konservasinya. Parameter variasi genetika pada populasi adalah dihitung dengan POPGENE meliputi persentase loci polimorfik (P %), rata-rata jumlah alel per lokus (A) dan keragaman gen (heterozigot) yangdiharapkan (He). Variasi genetika tingkat spesies yang paling tinggi pada S. japonica (P= 100 %, A = 3,50, He = 0,400) dan yang paling rendah pada S. plebeian (P= 0 %, A = 1, He = 0). Hubungan antara frekuensi alel dengan tiga parameter variasi genetika nyata signifikan. Variasi genetika yang rendah ditunjukkan pada populasi S. plebeia, S. hayatana dan S. glabrescens, akan tetapi alel privat pada S. japonica (3 aiel privat), S. niponnica (2), S. glabrescens (1) dan S. plebeia (2) membuktikan bahwa diferensiasi genetika terjadi menjauh jarak genetikanya dari spesies yang lainnya. Prioritas diperlukan untuk melindungi populasi S. plebeian dan tindakan konservasi untuk melindungi spesies ini baik itu konservasi ex situ maupun in situ untuk mencegah penyusutan populasi sekaligus habitatnya.
Prosiding Seminar Nasional Sains II Peningkatan Peran Sains dalam Pertanian dan Industri FMIPA-IPB. Bogor, 14 November 2009. hal. 521-528
(2009)
|