Description
|
Gambang rancag merupakan tradisi lisan yang menggabungkan beberapa kesenian seperti seni musik, sastra, dan teater. Rancag adalah narasi yang memuat kisah dalam format pantun berkait. Kata rancag berarti irama cepat, rancagan adalah bentuk penyajian lagu musik dengan irama cepat. Empat ciri dalam tradisi lisan yaitu 1) penutur (dalam hal ini perancag), 2) pemusik yang terdiri dari pemain gendang, kecrek, koh ahyan, tehyan, sukong, dan suling. Pada perkembangan berikutnya alat msuik bas juga digunakan dalam pertunjukan gambang rancag, sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok Sinar Betawi. Unsur berikutnya yang harus dimiliki oleh Gambang Rancag adalah narasi (teks) yang biasa juga disebut dengan rancag ‘pantun’ yang dinyanyikan oleh dua atau tiga orang perancag yang akan bernyanyi bergantian menyanyikan rancag tersebut. Unsur ketiga adalah khalayak; penon¬ton/pen¬¬dengar (audience). Teks dalam sebuah pertunjukan tradisi lisan seperti gambang rancag biasanya disampaikan dalam struktur bahasa istimewa (styilzed form), Sweeney (1987). Performer dalam pertunjukan tradisi lisan juga merupakan unsur yang vital. Tanpa performer (Seniman tradisi) maka pertunjukan juga tidak akan berhasil. Performer dalam istilah Betawi disebut juga dengan Panjak, biasanya belajar melalui proses mendengar, menonton, dang mengikuti setiap pertunjukan demi pertunjukan. Namun, seiring perkembangan zaman, proses belajar yang demikian sudah semakin sulit dapat dilakukan. (2023-11-24)
|