Penelitian energi baru terbarukan, khususnya PEM fuel cell, diiringi dengan penelitian untuk penyediaan bahan bakarnya. Teknologi pembangkit hidrogen (elektrolizer) sebagai bahan bakar PEMFC kembali ke teknologi dasar yaitu Alkaline Elektrolysis. Pengembangan elektroda sebagai komponen utama elektrolizer menggunakan material yang selama ini dikembangkan secara urut berdasarkan penelitian sebelumnya dan trial and error. Telah dilakukan pemilihan material elektroda elektrolizer dengan melibatkan kriteria-kriteria yang lain, bukan hanya kinerja material, tetapi juga kriteria biaya material, biaya proses dan bentuk elektroda. Selain itu juga ditambahkan kriteria material lokal sebagai keunggulan untuk sumber daya material Indonesia. Tahap pertama dilakukan penilaian keunggulan kriteria yang satu dengan kriteria yang lain. Pada tahap ini, hasil penilaian menunjukkan Material lokal dan Biaya material menjadi pilihan utama dibandingkan kriteria yang lain. Tahap kedua penilaian dilakukan terhadap 10 kandidat material yang antara lain Platinum, Nikel, Tembaga, Titanium, Cobalt, Molibden, Emas, Perak, Stainless Steel dan Grafit. Penilaian dilakukan dengan membandingkan kriteria satu dengan kriteria lainnya seperti biaya material, kinerja, bentuk, biaya proses dan ketersediaan bahan baku material lokal.Tahap Ketiga merupakan penilaian akhir dimana semua penilaian kandidat material pada Tahap 2 direkap dan dilakukan pengurutan dan penilaian material yang memiliki potensi terbaik sebagai material pilihan. Hasil akhir menunjukkan Indonesia memiliki 3 material yang memiliki posisi teratas dalam pemilihan material untuk elektroda yaitu Nikel, Tembaga dan Stainless Steel.
Prosiding Seminar Material Metalurgi 2014, No.1. Hlm: 123
(2014)