Description
|
Laporan akhir kumulatif penelitian rancangan bangun heat storage tank untuk sistem pembangkit listrik tenaga matahari merupakan gabungan hasil kegiatan tahun 2010 dan 2011. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan penelitian dan rancang bangun Heat Storage Tank (TES) Thermal Energy Storage untuk pemanfaatan energi matahari. Kegiatan tahun 2010 meliputi pembuatan tabung uji sebagai alat TES, melakukan pengujian laboratorium terhadap fluida penyimpan panas HTF (Heat Transfer Fluid) therminol oil dan analisis losses panas sistem. Hasil perancangan masing-masing untuk thermalstorage output panas 10 kW memerlukan volume thermal storage 2,9 m3, sedangkan untuk output listik 10 kW volume thermal storage 12,13 m3. Hasil pengujian terhadap beberapa tipe desain tabung thermal storage menunjukkan bahwa desain thermal storage dengan sekat dinding udara (double wall) memberikan heatloss 4 kali lebihkecil dibandingkan dengan desain singlewall. Kegiatan kompetitif tahun 2011 merupakan hasil implementasi dari kegiatan tahun pertama dengan parameter kegiatannya, antara lain pembuatan prototipe thermal storage sesuai dengan desain acuan penelitian tahun 2010, analisis pengujian thermal storage yang terintegrasi dengan pembangkit listrik dan sumber energi tenaga matahari. Hasilkegiatan dalam bentuk fisik berupa tangki penyimpan fluida HTF minyak sawit yang diisolasi menggunakan bahan isolator panas. Model sistem penyimpan panas thermal storage adalah single medium. Heat storage tank memiliki dimensi luar terdiri atas panjang (282 cm) , lebar (282 cm), tinggi (236 cm), diameter(210 cm) terpasang di atas meja plat besi dengan ketinggian kaki 90 cm. Hasil penelitian heat storage tank sebagai TES dengan data spesifikasi teknis tersebut telah dikonstruksi dan diinstalasi di lapangan. Kapasitas penyimpanan energi panas pada heat storage tank ini adalah 10 kW. Hasil analisis rancangan temperatur fluida HTF di dalam tangki untuk 200°C diperoleh losses panasnya sekitar 0,14 kW. Analisis kinerja efisiensi thermal storage menggunakan simulasi yang disesuaikan pada penerapan TES di lapangan dengan temperatur udara lingkungan 30°C. Dalam simulasi dibahas efisiensi energi dan efisiensi exergi sistem pada dua kasus yaitu kasus A discharging setelah 1 hari dan kasus B dengan discharging setelah 100 hari. Dengan parameter temperatur fluida charging (in/out) °C yang besarnya 250/200 dan temperatur fluida discharging (in/out) hasil recovery (150/170). Pada kasus A °C diperolah masing-masing parameter efisiensi 80% dan parameter exergi 37% dan pada kasus B °C diperoleh masing-masing parameter efisiensi 89% dan parameter energi 94%. (2011)
|