Description
|
Human erythropoietin (hEPO) adalah glycoprotein yang bersifat seperti hormon yang mengatur proses pembentukan sel darah merah (erythropoieisis) dan mempunyai berat molekul sebesar 37.000 Daltons. hEPO mempunyai fungsi yang sangat esensial dalam pembentukan sel darah merah dalam tubuh manusia dan kandungannya dalam tubuh dapat menyebabkan anemia. hEPO sangat efektif dan menjadi salah satu obat pilihan bagi penderita gagal ginjal, kanker, AIDS, dan penyakit anemia lainnya. Protein hEPO mempunyai nilai yang strategis pada dunia kesehatan karena secara ekonomi saat ini hEPO merupakan obat berbasis bioteknologi yang paling dibutuhkan. Melihat strategisnya penguasaan sintesa obat berbasis bioteknologi, serta mengurangi ketergantungan pada negara maju, dan dampak ekonomi yang dihasilkan dari teknologi sintesa rhEPO dari Pichia pastoris maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Dalam penelitian ini digunakan ragi (yeast) Pichiapastoris untuk mensintesa protein recombinant hEPO (rhEPO). Gen hEPO diinsersikan pada plasmid plClaB yang kemudian ditransformasikan pada genom Pichia pastoris. Pichia pastoris mempunyai beberapa keuntungan untuk produksi protein rekombinan, di antaranya adalah 1) tingkat ekspresi protein rekombinan yang sangat tinggi, 2) kemudahan melakukan scalingup dari proses, 3) ongkos produksi yang lebih murah dibandingkan kultur sel mamalia, dan 4) kemudahan teknik transformasi dan seleksi sel transformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesa hEPO pada Pichia pastoris berhasil dilakukan, tetapi mempunyai fungsi biologis lebih rendah daripada rhEPO yang disintesa oleh sel CHO. Validasi menggunakan teknik silver staining dan Western blot menggunakan antibodi spesifik terhapad hEPO yang dikembangkan dalam sel CHO menunjukkan bahwa protein yang terekspresi adalah hEPO dengan berat molekul 37kDa. Analisis pemotongan karbohidrat (glycan moeties) dengan enzyme N- dan O- glycosidase menunjukkan bahwa protein yang terekspresi mempunyai berat molekul 22 kDa. Hasil analisis awal in vivo menunjukkan bahwa protein yang dihasilkan dapat meningkatkan kandungan retikulosit yang cukup tinggi. Disarankan, untuk mendapatkan protein rhEPO yang secara biologis mempunyai aktivitas tinggi dapat digunakan dua jalur pendekatan, yaitu: 1) dengan menggunakan sel Pichia pastoris yang genomnya telah mengalami perubahan menjadi identik dengan proses glikosilasi pada manusia, 2) menggunakan sel mamalia dimana secara evolusi proses glikosilasi pada sel mamalia dan karbohidrat monomernya hampir indentik dengan pola glikosilasi pada homo sapiens (manusia). (2011)
|