Description
|
Srandul adalah salah satu seni pertunjukan Teater Tradisional tradisional yang dipengaruhi oleh agama Islam. Pertunjukan ini disampaikan dalam bentuk tarian rakyat dan disertai dengan dialog. Pertunjukan ini berkembang di daerah Wonogiri, Klaten, Temanggung, Kendal, Kemalang, Prambanan, Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Kotagede Yogyakarta. Srandul biasanya dipentaskan dalam acara hajatan seperti khitanan, perkawinan, dan kelahiran bayi. Dalam perkembangannya, kesenian ini juga diperkenalkan dalam sejumlah perhelatan seperti penyambutan tamu atau digelar untuk kepentingan pariwisata. Para pemain Srandul berjumlah kurang lebih 15 orang, 9 pemain lakon dan 6 pemain musik. Pemain Srandul terdiri dari pria dan wanita, tetapi ada ketikanya peran perempuan dilakoni oleh laki-laki. Pertunjukan Srandul biasanya melibatkan seni gamelan, paduan suara, teater, dan tari. Dialog-dialog yang tercipta dalam pertunjukan sebagian disampaikan dalam wujud shalawat dan tembang Jawa yang berisi nasihat atau petuah tentang bagaimana menjadi orang Jawa yang baik, yaitu sesuai ajaran Islam. Syair dan adegan yang disampaikan dalam pertunjukan Srandul ini menunjukan adanya unsur dakwah agama Islam yang mengandung pendidikan moral, agama, etika, dan estetika. Tembang-tembang yang dinyanyikan tersurat tentang tuntunan perjalanan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Islam. Kisah dalam pertunjukan Srandul mengadopsi sumber sastra tulis Islam Jawa seperti, Serat Menak, Serat Babad Demak, dan cerita carangan (pengembangan) lainnya (2023-11-20)
|