Fenomena flashing light effect telah dilaporkan dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis pada komunitas fitoplankton di laut. Fenomena ini juga banyak dikaitkan dengan peningkatan laju produktivitas pada kolom fotobioreaktor yang teraduk sempurna. Makalah ini melaporkan upaya pemanfaatan fenomena flashing light effect untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis dalam kultur alga. Fenomena flashing light effect disimulasi dengan pemaparan intermitan cahaya yang dicapai dengan pemasangan suatu seri penyekat horisontal dipasang pada fotobioreaktor tubular tegak yang berfungsi sebagai pengatur distribusi suspensi kultur alga ke area terang di permukaan kolom tubular dan area gelap di bagian dalamnya. Jenis mikroalga Ankistrodesmus convulutus ditumbuhkan secara batch di dalam fotobioreaktor tersebut dalam media PHM. Uji coba dilakukan dengan perlakuan variasi intensitas cahaya yang berbeda, yaitu sekitar 1200 luks, 2500 luks, dan 5500 luks, yang berasal dari sumber cahaya lampu TL 2 X 40 watt, 4 x 40 watt, dan 6 x 40 watt. Penyekat horisontal dipasang dengan jarak antar sekat 2 inchi, dan sebagai pembanding digunakan fotobioreaktor tubular tegak tanpa penyekat. Hasil percobaan memperlihatkan respon peningkatan produksi biomassa dan kandungan klorofil yang lebih tinggi pada kultur alga dalam reaktor sejalan dengan meningkatnya intensitas cahaya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kultur dalam reaktor berpenyekat memiliki respon yang lebih baik dibanding dengan kultur pada fotoreaktor kontrol, memberikan indikasi peran penyekat yang signifikan untuk memperbaiki kinerja kultur mikroalga dalam beradaptasi pada kondisi intensitas cahaya tinggi.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Vol. 33, No. 2. Hal. 245-256
ISSN 0125-9830
(2007)