Use email button above to contact.

Scaevolata taccada biasanya tumbuh disepanjang pantai berpasir dan disukai sebagai tanaman hias karena perawakan, komposisi daun bunga dan buahnya yang menarik dan indah. Tanaman ini juga fungsional sebagai bahan penahan angin (windbreak) dan pengisi taman terutama yang berlokasi di sepanjang pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek ekologi perkecambahan jenis tumbuhan ini yang bersifat halofit, terutama untuk melihat pengaruh seberapa penting air hujan (non-saline) menentukan keberhasilan biji jenis tumbuhan halofit untuk berkecambah. Biji dikoleksi dari pantai brumbun yang langsung menghadap Samudera Hindia di Tulungagung Jawa Timur dan dibawa ke Kebun Raya Bogor. Biji ditimbang sebelum ditanam untuk percobaan perkecambahan dalam berbagai tingkat salinitas. Perlakuan salinitas media atau saat pengairan terdiri dari: air hujan (air tawar), air laut, setengah konsentrasi air laut, dan dua pertiga konsentrasi air laut. Perlakuan perendaman atau imbibisi yang diberikan pada biji sebelum disemai dan diairi dengan berbagai tingkat salinitas terdiri dua yakni imbibisi dengan air laut dan imbibisi dengan air hujan. Percobaan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan. Biji Scaevolata taccada yang dikoleksi memiliki rentang berat 0.08 sampai dengan 0.29 gram. Hasil percobaan perkecambahan menunjukkan bahwa memang ada efek negatif salinitas terhadap perkecambahan. Meskipun Scaevolata taccada merupakan tanaman halofit yang toleran terhadap salinitas, namun pada saat perkecambahan tetap memerlukan keadaan non-salin. Salinitas saat imbibisi tidak berpengaruh pada perkecambahan.

Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013. Hal 131-138 ISBN 9789798257513